
- by admin
- 0
- Posted on
Menguasai Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2: Panduan Lengkap Contoh Soal dan Pembahasan
Kurikulum 2013, dengan penekanannya pada pendekatan saintifik dan penilaian autentik, menuntut siswa untuk tidak hanya menghafal materi, tetapi juga mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam berbagai konteks. Memasuki semester 2 Kelas 7, siswa akan dihadapkan pada berbagai topik pembelajaran Bahasa Indonesia yang semakin menarik dan menantang. Mulai dari memahami unsur-unsur teks narasi, mengidentifikasi informasi penting dalam teks deskripsi, hingga mengekspresikan diri melalui teks persuasi dan prosedur, semua membutuhkan pemahaman yang mendalam.
Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif bagi siswa Kelas 7 Kurikulum 2013 semester 2 dalam menghadapi berbagai jenis soal Bahasa Indonesia. Kami akan menyajikan berbagai contoh soal yang mencakup materi-materi penting, disertai dengan pembahasan mendalam yang akan membantu siswa memahami logika di balik setiap jawaban. Dengan penguasaan materi yang kuat dan strategi pengerjaan soal yang tepat, diharapkan siswa dapat meraih hasil maksimal dalam penilaian akhir semester.
Memahami Struktur dan Jenis Soal Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester 2
Sebelum kita masuk ke contoh soal, penting untuk memahami pola dan jenis soal yang sering muncul dalam penilaian Bahasa Indonesia Kelas 7 Kurikulum 2013 semester 2. Umumnya, soal-soal akan menguji kemampuan siswa dalam aspek:
- Membaca dan Memahami Teks: Kemampuan membaca cepat, menemukan informasi tersurat dan tersirat, mengidentifikasi ide pokok, menyimpulkan isi teks, serta memahami makna kata/frasa.
- Menulis dan Mengembangkan Teks: Kemampuan menyusun kalimat efektif, mengembangkan paragraf, menulis berbagai jenis teks sesuai struktur dan kaidah kebahasaan.
- Tata Bahasa dan Ejaan: Kemampuan menerapkan kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD) dan penggunaan tanda baca yang benar.
- Kefasihan Berbicara dan Mendengarkan: Meskipun tidak selalu dalam bentuk soal tertulis, pemahaman terhadap materi yang berkaitan dengan berbicara dan mendengarkan juga menjadi dasar.

Jenis soal yang sering ditemui meliputi:
- Soal Pilihan Ganda: Siswa memilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa pilihan.
- Soal Isian Singkat: Siswa mengisi jawaban singkat berupa kata atau frasa.
- Soal Uraian Singkat: Siswa menjawab pertanyaan dengan kalimat pendek.
- Soal Uraian Panjang: Siswa menjelaskan atau mengembangkan suatu gagasan dalam bentuk paragraf.
Mari kita selami lebih dalam contoh-contoh soal beserta pembahasannya.
Bab 1: Teks Narasi (Cerita Fabel, Cerita Rakyat)
Teks narasi bertujuan untuk menghibur pembaca dengan menyajikan serangkaian peristiwa yang diurutkan secara kronologis. Pada semester 2, siswa akan mendalami cerita fabel (cerita binatang yang berperilaku seperti manusia) dan cerita rakyat (legenda, saga, dongeng).
Contoh Soal 1 (Pilihan Ganda):
Bacalah kutipan cerita fabel berikut:
"Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor kelinci yang sangat sombong bernama Kiko. Ia merasa dirinya yang paling cepat dan paling kuat di antara semua binatang. Suatu hari, Kiko menantang Kura-kura untuk berlomba lari. Kura-kura yang dikenal lambat namun tekun, menerima tantangan itu dengan sabar."
Unsur yang paling menonjol dalam kutipan tersebut adalah…
A. Latar waktu
B. Alur cerita
C. Amanat cerita
D. Penokohan
Pembahasan:
Soal ini menguji pemahaman siswa terhadap unsur-unsur intrinsik dalam teks narasi. Dalam kutipan tersebut, jelas diperkenalkan karakter kelinci yang sombong (Kiko) dan kura-kura yang sabar. Penggambaran sifat dan karakter tokoh inilah yang disebut dengan penokohan. Latar waktu, alur, dan amanat belum sepenuhnya tergambar dalam kutipan singkat ini. Oleh karena itu, jawaban yang paling tepat adalah D. Penokohan.
Contoh Soal 2 (Isian Singkat):
Berdasarkan kutipan di atas, sifat Kiko yang digambarkan adalah…
Pembahasan:
Kutipan menyatakan, "hiduplah seekor kelinci yang sangat sombong bernama Kiko." Jadi, sifat Kiko yang digambarkan adalah sombong.
Contoh Soal 3 (Uraian Singkat):
Apa amanat yang dapat diambil dari cerita fabel tentang kelinci dan kura-kura jika Kura-kura yang menang?
Pembahasan:
Jika Kura-kura yang menang, amanat yang bisa diambil adalah bahwa ketekunan dan kerja keras akan mengalahkan kesombongan dan kelebihan fisik semata. Ini mengajarkan pentingnya tidak meremehkan orang lain dan selalu berusaha meskipun memiliki keterbatasan.
Bab 2: Teks Deskripsi
Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara rinci sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan apa yang digambarkan.
Contoh Soal 4 (Pilihan Ganda):
Perhatikan deskripsi berikut:
"Pantai itu terhampar luas dengan pasir putih yang halus seperti bedak. Ombak berkejaran dengan irama yang menenangkan, memecah di tepi pantai dan meninggalkan buih-buih putih yang gemerlapan. Di kejauhan, terlihat perahu nelayan yang tertambat, berayun-ayun lembut diterpa angin laut yang sepoi-sepoi."
Kalimat yang menggunakan gaya bahasa personifikasi adalah…
A. Pantai itu terhampar luas dengan pasir putih yang halus seperti bedak.
B. Ombak berkejaran dengan irama yang menenangkan.
C. Di kejauhan, terlihat perahu nelayan yang tertambat.
D. Angin laut yang sepoi-sepoi.
Pembahasan:
Personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan sifat atau perilaku manusia kepada benda mati atau makhluk hidup yang bukan manusia. Dalam kalimat "Ombak berkejaran dengan irama yang menenangkan," ombak (benda mati) digambarkan seolah-olah sedang "berkejaran" seperti manusia yang melakukan aktivitas. Pilihan A menggunakan simile (perbandingan menggunakan "seperti"), C dan D adalah deskripsi biasa. Jawaban yang tepat adalah B. Ombak berkejaran dengan irama yang menenangkan.
Contoh Soal 5 (Uraian Singkat):
Sebutkan dua ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks deskripsi di atas!
Pembahasan:
Dua ciri kebahasaan yang digunakan adalah:
- Penggunaan Panca Indera: Teks ini menggunakan penggambaran yang melibatkan penglihatan ("pasir putih yang halus", "buih-buih putih yang gemerlapan", "perahu nelayan") dan pendengaran ("irama yang menenangkan").
- Penggunaan Kata Sifat yang Merinci: Kata-kata seperti "halus", "menenangkan", "gemerlapan", "lembut", dan "sepoi-sepoi" digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih detail dan jelas.
Bab 3: Teks Persuasi
Teks persuasi bertujuan untuk membujuk atau mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis. Teks ini sering ditemukan dalam iklan, slogan, pidato kampanye, dan ajakan moral.
Contoh Soal 6 (Pilihan Ganda):
Perhatikan penggalan teks berikut:
"Marilah kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan kita. Sampah yang berserakan tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dengan membuang sampah pada tempatnya, kita telah berkontribusi besar untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi kita semua."
Kata yang menunjukkan ajakan dalam teks tersebut adalah…
A. Bersama-sama
B. Menjaga
C. Marilah
D. Menciptakan
Pembahasan:
Teks persuasi ditandai dengan penggunaan kata-kata yang bersifat membujuk atau mengajak. Kata "Marilah" adalah salah satu kata seruan yang secara eksplisit digunakan untuk mengajak pembaca melakukan sesuatu. Pilihan A, B, dan D adalah kata-kata yang membangun kalimat ajakan, namun "Marilah" adalah kata yang paling jelas menunjukkan fungsi ajakan. Jawaban yang tepat adalah C. Marilah.
Contoh Soal 7 (Isian Singkat):
Tujuan utama penulis dalam teks tersebut adalah agar pembaca…
Pembahasan:
Tujuan utama penulis adalah agar pembaca menjaga kebersihan lingkungan.
Contoh Soal 8 (Uraian Singkat):
Mengapa teks tersebut termasuk teks persuasi? Jelaskan!
Pembahasan:
Teks tersebut termasuk teks persuasi karena menggunakan bahasa yang bersifat membujuk atau mengajak pembaca untuk melakukan suatu tindakan, yaitu menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan kata "Marilah" dan penjelasan mengenai manfaat menjaga kebersihan secara langsung bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar mengikuti ajakan tersebut.
Bab 4: Teks Prosedur
Teks prosedur berisi langkah-langkah atau instruksi untuk melakukan sesuatu, baik itu membuat suatu karya, memainkan alat musik, maupun melakukan suatu kegiatan.
Contoh Soal 9 (Pilihan Ganda):
Berikut adalah langkah-langkah membuat kopi:
- Siapkan gelas, kopi bubuk, dan gula.
- Masukkan dua sendok kopi bubuk ke dalam gelas.
- Tambahkan gula sesuai selera.
- Tuangkan air panas secukupnya.
- Aduk hingga rata dan kopi siap dinikmati.
Urutan langkah yang tepat agar kopi tidak terlalu encer adalah…
A. 1, 2, 3, 4, 5
B. 1, 2, 4, 3, 5
C. 1, 3, 2, 4, 5
D. 1, 4, 2, 3, 5
Pembahasan:
Dalam membuat kopi, urutan yang logis untuk mendapatkan rasa yang pas adalah memasukkan bahan-bahan kering (kopi dan gula) terlebih dahulu sebelum menuangkan air panas. Ini memungkinkan kopi dan gula larut dengan baik. Jika air panas dimasukkan sebelum kopi dan gula, maka proses pelarutan bisa terganggu. Urutan yang paling masuk akal adalah memasukkan kopi, gula, lalu air panas. Oleh karena itu, urutan 1, 2, 3, 4, 5 adalah yang paling sesuai. Namun, jika kita ingin memastikan kopi tidak terlalu encer, kita bisa mengatur takaran kopi dan air. Jika pertanyaannya adalah "agar kopi tidak terlalu encer", maka penambahan takaran kopi dan air panas menjadi krusial. Dalam pilihan yang ada, urutan 1, 2, 3, 4, 5 adalah urutan yang paling umum dan logis.
Perlu dicatat bahwa soal ini bisa memiliki interpretasi berbeda tergantung pada kebiasaan membuat kopi. Namun, secara umum, urutan memasukkan bahan kering lalu cairan panas adalah standar. Mari kita asumsikan pertanyaan ini fokus pada urutan umum.
Jika kita analisis ulang, opsi B (1, 2, 4, 3, 5) memasukkan air panas sebelum gula. Ini kurang ideal karena gula akan lebih sulit larut. Opsi C (1, 3, 2, 4, 5) memasukkan gula sebelum kopi. Ini juga bukan urutan yang umum. Opsi D (1, 4, 2, 3, 5) memasukkan air panas sebelum kopi dan gula. Ini paling tidak ideal untuk melarutkan keduanya.
Oleh karena itu, A. 1, 2, 3, 4, 5 adalah urutan yang paling umum dan logis dalam membuat kopi, di mana bahan-bahan dimasukkan secara berurutan sebelum diaduk.
Contoh Soal 10 (Uraian Singkat):
Sebutkan tiga ciri umum teks prosedur!
Pembahasan:
Tiga ciri umum teks prosedur adalah:
- Menggunakan Kalimat Perintah (Imperatif): Seperti "siapkan", "masukkan", "tambahkan", "tuangkan", "aduk".
- Menggunakan Kata Penghubung Urutan: Seperti "pertama", "kedua", "kemudian", "selanjutnya", atau nomor urut.
- Disajikan Secara Sistematis: Langkah-langkahnya berurutan dari awal hingga akhir.
Bab 5: Menemukan Informasi Penting dalam Berbagai Jenis Teks
Kemampuan menemukan informasi penting adalah keterampilan dasar yang diaplikasikan pada semua jenis teks.
Contoh Soal 11 (Pilihan Ganda):
Bacalah paragraf berikut:
"Program penghijauan kembali hutan merupakan salah satu upaya vital untuk menjaga kelestarian alam. Hutan yang gundul rentan terhadap erosi tanah dan banjir, serta berkurangnya habitat bagi berbagai jenis satwa. Melalui program ini, diharapkan lahan-lahan kritis dapat kembali subur dan ekosistem kembali seimbang."
Informasi utama yang disampaikan dalam paragraf tersebut adalah…
A. Bahaya erosi tanah dan banjir.
B. Pentingnya program penghijauan hutan.
C. Kerugian akibat hilangnya habitat satwa.
D. Upaya mengembalikan kesuburan lahan kritis.
Pembahasan:
Paragraf ini dimulai dengan menyatakan "Program penghijauan kembali hutan merupakan salah satu upaya vital…". Seluruh kalimat berikutnya menjelaskan mengapa program tersebut penting dan apa dampaknya. Oleh karena itu, informasi utama yang disampaikan adalah B. Pentingnya program penghijauan hutan. Pilihan A, C, dan D adalah informasi pendukung yang menjelaskan dampak dari tidak adanya penghijauan atau manfaat dari penghijauan.
Contoh Soal 12 (Uraian Singkat):
Mengapa program penghijauan hutan dianggap penting menurut paragraf tersebut?
Pembahasan:
Program penghijauan hutan dianggap penting karena dapat mencegah erosi tanah dan banjir, serta menjaga kelestarian habitat satwa, sehingga ekosistem kembali seimbang.
Penutup: Kunci Sukses Belajar Bahasa Indonesia
Menguasai Bahasa Indonesia di Kelas 7 semester 2 bukanlah tugas yang mustahil. Dengan memahami materi secara mendalam, berlatih mengerjakan berbagai jenis soal, dan menganalisis setiap jawaban, siswa dapat membangun kepercayaan diri dan meraih hasil yang optimal.
Ingatlah bahwa Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang akan terus kita gunakan sepanjang hayat. Semakin baik penguasaan kita, semakin efektif kita dalam menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan. Jangan ragu untuk bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang dipahami, dan teruslah membaca serta berlatih. Semoga artikel ini memberikan manfaat dan menjadi bekal berharga dalam perjalanan belajar Bahasa Indonesia kalian. Selamat belajar!