utisby.ac.id

• by admin
• 0
• Posted on October 4, 2025

Menguasai Bahasa Indonesia Kelas 5 Tema 7 Subtema 2: Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran krusial yang membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi, memahami informasi, dan mengekspresikan diri. Di jenjang Sekolah Dasar, pemahaman yang kokoh terhadap materi Bahasa Indonesia sangat penting sebagai fondasi untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Kelas 5 merupakan fase penting di mana siswa mulai mendalami berbagai aspek bahasa secara lebih mendalam.

Pada Kurikulum 2013 (dan penerapannya yang terus berlanjut), pembelajaran Bahasa Indonesia dikelompokkan berdasarkan tema. Salah satu tema yang sering dijumpai di Kelas 5 adalah Tema 7: Peristiwa dalam Kehidupan. Subtema yang akan kita bahas kali ini adalah Subtema 2: Benda Langka. Subtema ini biasanya berfokus pada pengenalan, deskripsi, dan pemahaman tentang benda-benda yang dianggap langka, baik itu benda alam maupun benda buatan manusia.

Dalam subtema ini, siswa akan diajak untuk mengenali ciri-ciri benda langka, memahami mengapa suatu benda bisa dianggap langka, serta berlatih membaca dan memahami teks yang berkaitan dengan benda langka. Kemampuan membaca pemahaman, mengidentifikasi informasi penting, dan bahkan membuat ringkasan menjadi fokus utama.

Artikel ini akan menyajikan serangkaian contoh soal Bahasa Indonesia Kelas 5 Tema 7 Subtema 2 yang dirancang untuk membantu siswa menguji pemahaman mereka. Kami juga akan menyertakan pembahasan mendalam untuk setiap soal, sehingga siswa dapat belajar dari kesalahan dan memperkuat konsep yang telah dipelajari.

Bagian 1: Membaca dan Memahami Teks Deskripsi Benda Langka

Salah satu fokus utama dalam subtema ini adalah kemampuan membaca dan memahami teks deskripsi. Teks deskripsi bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rinci tentang suatu objek, dalam hal ini benda langka.

Contoh Soal 1:

Bacalah teks berikut dengan saksama!

Pusaka Keris Naga Runting

Di Museum Pusaka Nusantara, tersimpan sebuah keris yang sangat istimewa, yaitu Keris Naga Runting. Keris ini diperkirakan berasal dari abad ke-15 dan memiliki sejarah panjang dalam kebudayaan Jawa. Keistimewaan utama Keris Naga Runting terletak pada ukirannya yang sangat detail. Bilahnya dihiasi dengan motif naga yang meliuk-liuk dengan gagah, seolah-olah hidup. Di bagian pangkal bilah, terdapat ukiran kepala naga yang sangat halus dan memancarkan aura magis. Gagang keris terbuat dari gading gajah purba yang berwarna putih gading. Sarungnya terbuat dari kayu jati yang dihiasi ukiran bunga-bunga tropis yang indah. Keris ini dianggap langka karena usianya yang tua, keindahan ukirannya yang luar biasa, dan nilai sejarah serta budayanya yang tinggi. Banyak kolektor benda antik dan para peneliti sejarah yang tertarik untuk melihat dan mempelajari keris ini.

Pertanyaan:

1. Apa nama benda langka yang dibahas dalam teks tersebut?
2. Dari abad berapakah Keris Naga Runting diperkirakan berasal?
3. Jelaskan keistimewaan utama dari Keris Naga Runting berdasarkan teks!
4. Terbuat dari apakah gagang Keris Naga Runting?
5. Mengapa Keris Naga Runting dianggap sebagai benda langka?

Pembahasan Soal 1:

1. Jawaban: Nama benda langka yang dibahas dalam teks tersebut adalah Pusaka Keris Naga Runting.

   • Penjelasan: Pertanyaan ini meminta identifikasi langsung dari subjek teks. Kata kunci "nama benda langka" terdapat pada judul dan paragraf pertama teks.

2. Jawaban: Keris Naga Runting diperkirakan berasal dari abad ke-15.

   • Penjelasan: Informasi ini dapat ditemukan pada kalimat kedua paragraf pertama: "Keris ini diperkirakan berasal dari abad ke-15…".

3. Jawaban: Keistimewaan utama Keris Naga Runting adalah ukirannya yang sangat detail, motif naga yang meliuk-liuk di bilahnya, ukiran kepala naga yang halus di pangkal bilah, gagang dari gading gajah purba, dan sarung dari kayu jati berukir bunga tropis.

   • Penjelasan: Pertanyaan ini meminta siswa untuk merangkum beberapa deskripsi kunci. Siswa perlu membaca dengan teliti kalimat-kalimat yang menjelaskan fitur fisik keris.

4. Jawaban: Gagang Keris Naga Runting terbuat dari gading gajah purba.

   • Penjelasan: Informasi ini terdapat pada paragraf kedua: "Gagang keris terbuat dari gading gajah purba yang berwarna putih gading."

5. Jawaban: Keris Naga Runting dianggap sebagai benda langka karena usianya yang tua, keindahan ukirannya yang luar biasa, dan nilai sejarah serta budayanya yang tinggi.

   • Penjelasan: Pertanyaan ini meminta alasan kelangkaan benda tersebut. Jawaban dapat ditemukan pada kalimat terakhir paragraf kedua: "Keris ini dianggap langka karena usianya yang tua, keindahan ukirannya yang luar biasa, dan nilai sejarah serta budayanya yang tinggi."

Contoh Soal 2:

Bacalah kembali teks "Pusaka Keris Naga Runting". Temukan kata-kata yang berhubungan dengan keindahan dan usia benda dalam teks tersebut. Tuliskan minimal tiga kata untuk masing-masing kategori.

Jawaban dan Pembahasan Soal 2:

• Kata-kata yang berhubungan dengan keindahan:

  • istimewa
  • detail
  • indah
  • halus
  • memancarkan aura magis (ini merupakan ungkapan yang menggambarkan keindahan atau pesona)
  • luar biasa

• Kata-kata yang berhubungan dengan usia benda:

  • abad ke-15

  • tua

  • berasal dari (menyiratkan waktu asal)

  • sejarah panjang

  • Penjelasan: Soal ini menguji kemampuan siswa dalam mengidentifikasi kata kunci yang berkaitan dengan konsep tertentu dalam teks. Siswa perlu membaca dengan cermat dan memahami makna kata-kata yang digunakan.

Bagian 2: Mengidentifikasi Ciri-ciri Benda Langka

Subtema ini juga menekankan pemahaman tentang apa saja yang membuat suatu benda dikategorikan sebagai langka. Ciri-ciri ini bisa mencakup kelangkaan jumlah, keunikan, nilai sejarah, atau kondisi tertentu.

Contoh Soal 3:

Perhatikan daftar benda-benda berikut. Manakah dari benda-benda tersebut yang paling mungkin dianggap langka dan mengapa? Berikan alasan singkat untuk pilihanmu.

a. Batu bata
b. Buku pelajaran
c. Koleksi perangko dari tahun 1950-an
d. Pakaian baru dari toko

Jawaban dan Pembahasan Soal 3:

• Pilihan yang paling mungkin langka: c. Koleksi perangko dari tahun 1950-an

• Alasan:

  • Perangko dari tahun 1950-an: Perangko dari masa lalu seringkali menjadi langka karena jumlahnya yang terbatas, desainnya yang unik pada masanya, dan nilai historisnya. Koleksi perangko yang lengkap dan terawat dari era tersebut bisa sangat berharga.

  • Batu bata: Batu bata adalah bahan bangunan umum dan diproduksi dalam jumlah besar, sehingga tidak langka.

  • Buku pelajaran: Buku pelajaran dicetak massal untuk kebutuhan pendidikan, sehingga tidak dianggap langka.

  • Pakaian baru dari toko: Pakaian baru dari toko adalah barang produksi massal dan sangat mudah didapatkan, jelas bukan benda langka.

  • Penjelasan: Soal ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan menerapkan konsep kelangkaan pada benda-benda yang berbeda. Siswa perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti produksi massal, usia, dan nilai historis.

Contoh Soal 4:

Seorang siswa menemukan sebuah lukisan di loteng rumah neneknya. Lukisan tersebut bergambar pemandangan desa yang sudah tidak ada lagi di zaman sekarang. Warnanya sudah agak pudar, tetapi detail goresan kuasnya masih terlihat jelas. Menurutmu, apa saja potensi ciri kelangkaan dari lukisan tersebut? Sebutkan minimal dua ciri!

Jawaban dan Pembahasan Soal 4:

Potensi ciri kelangkaan dari lukisan tersebut adalah:

1. Nilai Sejarah/Historis: Lukisan tersebut menggambarkan pemandangan desa yang sudah tidak ada lagi. Ini menunjukkan bahwa lukisan tersebut merekam kondisi atau suasana dari masa lalu yang kini telah berubah atau hilang.
2. Usia Lukisan: Kemungkinan lukisan tersebut sudah tua. Benda-benda yang sudah berusia lama seringkali menjadi langka karena jumlahnya yang terbatas dan sulit ditemukan dalam kondisi baik.
3. Keunikan Subjek: Pemandangan desa yang sudah tidak ada lagi bisa menjadi subjek yang unik dan menarik bagi para kolektor atau sejarawan.

4. Karya Seniman Tertentu (Potensial): Jika lukisan tersebut dibuat oleh seniman yang terkenal atau memiliki nilai seni tinggi, ini juga bisa menambah kelangkaannya. (Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, ini adalah kemungkinan yang perlu dipertimbangkan).

   • Penjelasan: Soal ini mendorong siswa untuk menganalisis informasi yang diberikan dan mengaitkannya dengan konsep kelangkaan. Siswa harus bisa mengidentifikasi elemen-elemen dalam deskripsi yang menunjukkan kemungkinan kelangkaan.

Bagian 3: Menyusun Kalimat dan Paragraf Deskriptif tentang Benda Langka

Selain membaca, siswa juga diharapkan mampu membuat kalimat dan paragraf deskriptif. Kemampuan ini sangat penting untuk mengkomunikasikan informasi secara efektif.

Contoh Soal 5:

Bantulah Dayu mendeskripsikan sebuah batu fosil. Gunakan kata-kata berikut untuk membuat minimal tiga kalimat yang menarik:

• terdapat
• berusia
• membatu
• menjadi saksi
• perubahan alam

Jawaban dan Pembahasan Soal 5:

Berikut adalah contoh kalimat deskriptif yang dapat dibuat:

1. Di dalam Museum Geologi, terdapat sebuah batu fosil unik yang berusia jutaan tahun.
2. Batu fosil ini menjadi saksi bagaimana tumbuhan atau hewan masa lalu membatu dan bertahan hingga kini.

3. Melalui fosil ini, kita dapat mempelajari perubahan alam yang terjadi selama berabad-abad.

   • Penjelasan: Soal ini melatih siswa untuk merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna dan deskriptif. Siswa perlu memahami fungsi setiap kata dan bagaimana menggunakannya dalam konteks yang tepat untuk menggambarkan benda langka.

Contoh Soal 6:

Bayangkan kamu menemukan sebuah alat musik tradisional yang sangat unik dan jarang dimainkan orang. Buatlah satu paragraf pendek (3-4 kalimat) untuk mendeskripsikan alat musik tersebut. Jelaskan bentuknya, bahan dasarnya, dan mengapa menurutmu alat musik itu langka.

Jawaban dan Pembahasan Soal 6:

Contoh paragraf deskriptif:

"Di sudut rumah adat, tersimpan sebuah alat musik bernama Sape’. Alat musik petik khas suku Dayak ini terbuat dari kayu yang diukir dengan indah. Bentuknya memanjang seperti biola dengan senar yang dipetik untuk menghasilkan melodi yang syahdu. Sape’ ini langka karena hanya sedikit orang yang masih mahir memainkannya dan alat musik ini merupakan warisan budaya yang berharga."

*   **Penjelasan:** Soal ini merupakan aplikasi langsung dari kemampuan menulis deskriptif. Siswa diminta untuk berimajinasi dan merangkai informasi yang mereka pikirkan menjadi sebuah paragraf yang utuh, mencakup ciri-ciri fisik dan alasan kelangkaan.

Bagian 4: Memahami Informasi dari Teks Non-fiksi (Artikel Singkat)

Subtema ini juga seringkali menyajikan teks non-fiksi singkat yang informatif tentang benda-benda langka.

Contoh Soal 7:

Bacalah teks singkat berikut!

Anggrek Hitam Kalimantan

Anggrek Hitam (Phalaenopsis sumatrana var. nigra) adalah salah satu jenis anggrek langka yang berasal dari hutan Kalimantan. Keunikan anggrek ini terletak pada warna kelopaknya yang berwarna hitam pekat, sebuah fenomena yang sangat jarang terjadi pada bunga. Anggrek ini tumbuh di pohon-pohon besar dan membutuhkan kelembapan serta cahaya matahari yang pas. Sayangnya, kelangkaan anggrek ini juga membuatnya rentan terhadap ancaman kepunahan akibat perusakan habitat dan perdagangan ilegal. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi keindahan anggrek hitam ini agar tidak punah.

Pertanyaan:

1. Di mana habitat asli Anggrek Hitam Kalimantan?
2. Apa yang membuat Anggrek Hitam istimewa?
3. Mengapa Anggrek Hitam terancam punah?
4. Apa yang bisa dilakukan untuk melindungi Anggrek Hitam?

Jawaban dan Pembahasan Soal 7:

1. Jawaban: Habitat asli Anggrek Hitam Kalimantan adalah hutan Kalimantan.

   • Penjelasan: Informasi ini terdapat pada kalimat pertama teks: "Anggrek Hitam (Phalaenopsis sumatrana var. nigra) adalah salah satu jenis anggrek langka yang berasal dari hutan Kalimantan."

2. Jawaban: Keistimewaan Anggrek Hitam adalah warna kelopaknya yang berwarna hitam pekat.

   • Penjelasan: Ini dapat ditemukan di kalimat kedua: "Keunikan anggrek ini terletak pada warna kelopaknya yang berwarna hitam pekat, sebuah fenomena yang sangat jarang terjadi pada bunga."

3. Jawaban: Anggrek Hitam terancam punah akibat perusakan habitat dan perdagangan ilegal.

   • Penjelasan: Kalimat keempat menjelaskan penyebab ancaman kepunahan: "Sayangnya, kelangkaan anggrek ini juga membuatnya rentan terhadap ancaman kepunahan akibat perusakan habitat dan perdagangan ilegal."

4. Jawaban: Untuk melindungi Anggrek Hitam, perlu dilakukan upaya konservasi.

   • Penjelasan: Kalimat terakhir memberikan solusi: "Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi keindahan anggrek hitam ini agar tidak punah."

Penutup

Mempelajari Bahasa Indonesia, khususnya pada Tema 7 Subtema 2 tentang Benda Langka, melatih siswa tidak hanya dalam keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, analisis, dan apresiasi terhadap keanekaragaman alam dan budaya. Dengan memahami contoh-contoh soal dan pembahasannya, diharapkan siswa kelas 5 dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai bentuk penilaian dan semakin mahir dalam menguasai Bahasa Indonesia.

Teruslah berlatih membaca berbagai jenis teks, mengidentifikasi informasi penting, dan mencoba mendeskripsikan benda-benda di sekitarmu. Semakin sering berlatih, semakin terasah kemampuan berbahasa Indonesia kalian!

Catatan:

• Jumlah kata dalam artikel ini diperkirakan sekitar 1.200 kata. Jika Anda membutuhkan penambahan atau pengurangan, beri tahu saya.
• Contoh soal dirancang untuk mencakup berbagai jenis pertanyaan yang umum muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia SD, seperti identifikasi informasi langsung, pemahaman makna kata, penyusunan kalimat, dan pemahaman teks non-fiksi.
• Pembahasan soal dibuat sedetail mungkin untuk memberikan pemahaman yang komprehensif bagi siswa dan guru.
• Anda dapat menambahkan ilustrasi atau gambar di setiap contoh soal untuk membuatnya lebih menarik secara visual.

Semoga artikel ini bermanfaat!